Minggu, 06 Mei 2012

Rapat Kabinet Bahas Penghematan Energi

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wapres Boediono memimpin rapat terbatas kabinet bidang perekonomian di Kantor Presiden, Kamis (3/5) pukul 14.15 WIB. Rapat fokus membahas persoalan energi.



Dalam pengantarnya, Presiden menyampaikan langkah penghematan bahan bakar minyak (BBM) masih digodok oleh jajaran Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). "Langkah-langkah pengendalian atau pembatasan segera kita mulai, kita berlakukan, dan kita pastikan APBN kita aman tahun ini," kata SBY

Bersamaan dengan langkah penghematan tersebut, pemerintah juga merasa perlu terus melakukan kajian dan pengembangan untuk tujuan-tujuan khusus, masih terkait dengan penghemaran energi. "Harus ada tujuan ekstra di negeri ini, misalnya riset yang berkaitan dengan kendaraan ramah lingkungan atau green car atau electric car," Presiden menambahkan.

Perubahan yang sangat dramatis di negeri ini adalah lonjakan kendaraan roda empat dan roda dua hingga jutaan setiap tahun. Di satu sisi, Presiden SBY bersyukur karena rakyat Indonesia yang memiliki kemampuan tinggi untuk membeli kendaraan roda empat dan roda dua. Tapi di sisi lain, penggunaan BBM jadi meningkat tajam.

"Kalau kita tidak ada usaha yang sangat luar biasa untuk memastikan kendaraan-kendaraan itu makin hemat BBM, sebagainana yang sekarang banyak dilakukan perusahan-perusahaan di banyak negara, maka akan ada kesulitan-kesulitan besar yang kita hadapi," Presiden mengingatkan.

Untuk mengatasi persoalan ini, harus ada langkah terhadap sektor hulu, yakni kendaraan harus didesain untuk hemat energi. "Penelitian dan pengembangan untuk tujuan itu saya pikir perlu kita lakukan, dan nanti kita hitung biayanya," SBY menjelaskan. Pemerintah akan bekerja sama dengan dunia usaha untuk mewujudkan kendaraan yang efisien dan hemat energi tersebut.

Pada bagian awal pengantarnya, Presiden SBY meminta apa yang sudah digariskan oleh pemerintah dalam menjawab tantangan ekonomi ke depan bisa dijalankan sepenuhnya, seperti persoalan APBN-P 2012, fiskal, investasi, dan pertumbuhan ekonomi. Setiap peluang harus benar-benar dimanfaatkan. "Harus mengalir, tidak boleh terkunci di sana sini, akhirnya tidak mengalirl, tersendat, atau hasilnya tidak maksimal," Presiden menegaskan.

Jika masih ada persoalan hendaknya disampaikan secara terbuka. Wapres Boediono akan terus melakukan rapat koordinasi dengan jajaran kementerian ekonomi untuk mencari penyelesaian terbaik. Kalau permasalahan sudah terindentisikasi dan solusi telah ditetapkan, wajib hukumnya bagi kementerian untuk melaksanakan keputusan tersebut.

"Kalau ada keberatan ya (sampaikan) di sini, apa masalahnya, untuk kita carikan solusinya," ujar Presiden. Presiden bersama Wapres akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan keputusan tersebut.

Hadir dalam kesempatan ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekenomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalhi, Menteri ESDM Jero Wacik, Menhut Zulkifli Hasan, Menperin MS Hidayat, Menristek Gusti Muhammad Hatta, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tandjung. (dit)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More