Minggu, 13 Mei 2012

Gubernur BI Sampaikan Perkembangan Ekonomi Indonesia di New York (dirilis Andri Luntungan)

Gubernur Bank Indonesia, Dr. Darmin Nasution, memaparkan situasi perekonomian dan sektor perbankan Indonesia pada kesempatan forum Indonesia Economic Briefing yang diselenggarakan oleh Perwakilan Bank Indonesia New York bekerja sama dengan KJRI New York pada hari Kamis, 10 Mei 2012, bertempat di Ruang Pancasila KJRI New York.



Forum telah dihadiri oleh wakil dari PTRI New York, KBRI Washington D.C., BKPM, BNI, BRI New York serta peserta warga Indonesia yang bekerja pada berbagai lembaga keuangan dan perbankan di New York, serta warga setempat pemerhati perekonomian Indonesia dan paham bahasa Indonesia.

Forum update/briefing perekonomian sangat bermanfaat bagi Perwakilan RI dalam menjalankan misi dan tugasnya di luar negeri. Pemahaman situasi ekonomi tanah air terkini dan kebijakan baru yang diterapkan pemerintah menjadi bekal Perwakilan RI dalam upaya-upaya promosi Indonesia baik dalam bidang perdagangan, investasi maupun pariwisata. Hal tersebut disampaikan Konjen RI New York dalam sambutannya membuka forum. Kepala Perwakilan Bank Indonesia New York sampiakan bahwa Bank Indonesia melalui perwakilannya di luar negeri senantiasa berupaya bekerjasama dengan Perwakilan RI dan melakukan sosialisasi mengenai berbagai perkembangan yang terjadi dalam perekonomian dan perbankan Indonesia.

Gubernur BI dalam paparannya menyampaikan bahwa Indonesia dapat mencapai kondisi sekarang ini dengan laju pertumbuhan ekonomi lebih dari 6%, sebelumnya telah sempat melalui pengalaman pahit ketika krisis ekonomi di Asia tahun 1997-1998. Namun Indonesia berhasil bangkit dari krisis tersebut setelah mengambil langkah-langkah penyelamatan fiskal dan moneter yang tidak sedikit dan berat.

Pengalaman tsb menjadi bekal Indonesia ketika krisis global terjadi 10 tahun setelah krisis Asia, yang dipicu oleh gejolak pada subprime mortgage. Di tengah krisis global, Indonesia menjadi satu dari sedikit negara di dunia yang mampu mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi positif (6,5% pada tahun 2011). Dalam 5 tahun terakhir, Indonesia mampu perlihatkan indikator ekonomi yang menggembirakan dimana rasio hutang terhadap PDB berada dibawah 30%, tingkat inflasi mencapai 4,5%, tingkat penggangguran yang tidak terlalu buruk, serta perbaikan iklim investasi yang mendorong peningkatan investasi ke Indonesia (baik FDI maupun portofilio).

Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang termasuk tinggi dibandingkan dengan negara-negara utamanya ditopang oleh konsumsi domestik, termasuk di dalamnya belanja pemerintah (government spending), swasta dan konsumsi rumah tangga (household), perdagangan luar negeri/ekspor dan investasi. Walaupun demikian, Indonesia masih menghadapi kendala yang dapat mengganggu capaian-capaian ekonomi tsb yaitu kurangnya infrastruktur, baik di kota-kota besar maupun daerah dan struktur industri Indonesia yang lemah ditandai dengan rendahnya hasil produksi berupa bahan baku atau barang modal (untuk di ekspor). Salah satu upaya pemerintah Indonesia yang secara riil dapat menjawab keterbatasan infrastruktur tsb adalah MP3EI.

Forum briefing telah berlangsung dengan lancar dan diharapkan informasi yang didapat dari forum briefing tsb dapat disampaikan kepada relasi (counterparts) para peserta acara dan menjadi bahan bagi Perwakilan RI di AS dalam menjalankan misi dan tugasnya.**)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More