Sabtu, 05 Mei 2012

Dialog Tiga Pemuka Agama di Masjid Al-Hikmah (Andri Luntungan)

Dialog Antar Agama (interfaith) dengan tema: “The Need for Interfaith Partnership in a Global World” telah berlangsung di Masjid Al-Hikmah pada hari Minggu, 15 April 2012 Belum lama ini. Acara dialog menghadirkan tiga pemuka agama yaitu Imam Shamsi Ali (mewakili umat Islam), Rev. N.J. L’heureux Jr. (mewakili Kristen – Roman Chatolic) dan Rabbi Michel Weisser (Mewakili Yahudi). Dengan moderator Sdri. Dorita Fathonie Arie, acara dialog telah berlangsung dengan lancar dan peserta yang hadir antusias dan terlibat aktif dalam forum dialog tersebut.




Mewakili Konjen RI New York, Konsul Ekonomi KJRI New York, menyampaikan sambutan dan sekaligus membuka acara dengan pesan agama adalah dasar yang dipakai untuk menjaga perdamaian di dunia, bukan sebaliknya agama disalahgunakan untuk justifikasi tindakan kekerasan terhadap pemeluk agama lain dan kerjasama antar agama harus dibina secara terus menerus guna menghindari berbagai bentuk konflik ataupun potensi konflik yang dapat mengancam perdamaian dunia.

Ketiga panelis saling menyetujui dan mendukung konsep interfaith menjadi hal yang penting tidak hanya paska 9/11 namun merupakan prinsip ajaran dari masing-masing agama dimana setiap hamba-Nya memiliki eksistensi di dunia dan merupakan ciptaan-Nya, sehingga setiap individu dengan tidak memandang apa agama yang dianut wajib menghormati orang lain dengan keyakinan yang berbeda.

Fenomena yang terjadi semenjak 9/11 di berbagai belahan dunia adalah munculnya berbagai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh teroris/ekstrimis yang mengklaim dilakukan atas nama agama. Terkait hal ini, panelis sepakat menyatakan bahwa tindakan para teroris/ekstrimis tsb sebenarnya adalah tindakan yang melecehkan agamanya sendiri. Mereka tidak menghargai Tuhan dan hanya memahami ajaran agamanya sebatas ritual dan bukan esensi ajaran agamanya.

Tantangan yang dihadapi atau yang pernah dihadapi oleh masing-masing agama dalam interaksi dengan masyarakat AS antara lain (1) fenomena Islamophobia yang terjadi paska 9/11 hingga saat ini masih dirasakan oleh umat Islam di AS. Walaupun semakin berkurang, namun hal ini menjadi hambatan dan seringkali membatasi ruang perkembangan agama Islam di AS; (2) Agama Yahudi mengalami hal yang sama ketika mulai berkembang di AS sekitar tahun 1920an, dimana penerimaan warga Amerika sangat tidak manusiawi, digambarkan dengan perlakuan kepada penganut Yahudi disamakan dengan anjing; (3) Sedangkan agama Kristen (Roman Catholic) mengalami hambatan, pembatasan dan tentangan dari umat Protestan ketika masuk ke AS.

Hal-hal lain yang menjadi catatan dalam dialog tersebut adalah mengenai peran media massa dalam pemberitaan yang dianggap seringkali tidak obyektif dan mem-blow up berita yang dapat menimbulkan ketegangan antar agama. Negara dinilai memilki peran besar dalam menjaga harmonisasi kehidupan beragama di negaranya.

Pada penghujung acara, panelis menyampaikan pandangannya mengenai pernikahan antar agama dimana ketiga penlis sepakat bahwa pada prinsipnya hal tersebut tidak dilarang, namun, idealnya dalam suatu rumah tangga ada ajaran agama yang dipilih untuk menjadi dasar dalam mendidik anak. **)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More