Ketidakpastian mencekam pasar keuangan dunia setelah pemilu di Yunani dan Perancis menimbulkan keprihatinan akan masa depan langkah penghematan untuk menolong negara-negara Eropa yang terlilit hutang dan ekonominya yang tidak sehat.
Dengan suara para pemilih terbagi diantara jajaran partai politik yang luas, para penanam modal memangkas saham pasar Athena. Analis keuangan Platon Monokroussos mengatakan ketidakpastian politik sangat membebani bursa saham.
Bursa saham Amerika di buka lebih rendah di New York. Bursa Paris naik sedikit tapi bursa Frankfurt turun. Nilai euro turun ke bawah 1,3 dolar, sebelum kembali menguat.
Bursa-bursa saham utama di Asia mengalami penurunan hari Senin (7/5). Hal ini disebabkan adanya keprihatinan akan masa depan langkah penghematan yang dilakukan untuk menolong negara-negara zona Euro yang ekonominya tidak sehat, pasca dilangsungkannya pemilu di Yunani dan Perancis.
Indeks Nikkei di Jepang dan Hang Seng di Hong Kong turun lebih dari dua persen pagi harinya.
Di Perancis, rakyat memilih Presiden baru mereka dari partai Sosialis, Francois Hollande, yang telah berjanji untuk membatalkan program penghematan yang dipimpin Jerman bagi negara-negara yang ekonominya mengalami kesulitan.
Eropa telah menghabiskan puluhan miliar dolar untuk dana talangan, dua kali untuk Yunani, dan masing-masing sekali untuk Irlandia dan Portugal dan mempunyai dana pertolongan yang baru yang akan mulai berlaku bulan Juli.
Untuk memperoleh dana itu, Uni Eropa dan Dana Monter Internasional, menuntut agar negara-negara yang membutuhkannya melakukan pemotongan tajam yang tidak populer anggaran belanja negara.
Rakyat Yunani mendukung partai-partai anti-penghematan dalam pemlu parlemen hari Minggu, yang membuat para pemimpin terpaksa membentuk pemerintah koalisi baru.
Keprihatinan Eropa timbul setelah data pekerjaan yang lebih lemah daripada yang diperkirakan dari Amerika Serikat yang dilaporkan hari Jumat.
0 komentar:
Posting Komentar