Phnom Penh, Kamboja: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat isu kekerasan di Jalur Gaza dalam pertemuan ke-4 pemimpin ASEAN-Amerika Serikat yang berlangsung Senin (19/11) malam, di Peace Palace. Demikian dijelaskan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pada keterangan persnya, Selasa (20/10) siang di Peace Palace. "Presiden menekankan perlunya seluruh pihak yang memiliki pengaruh untuk mendesak agar kekerasan dapat segera dihentikan. Bapak Presiden secara khusus merujuk pada konflik tahun 2008, dan langsung ditanggapi oleh Presiden Obama," Marty menerangkan. Presiden Obama, lanjut Marty, mendengarkan dengan baik isu Konflik Gaza yang diangkat Presiden SBY."Malam itu juga beliau akan bekerja untuk menghubungi semua pihak yang terkait, jadi konflik yang terjadi bisa teratasi," jelas Marty. Menurut Marty, waktu intervensi Presiden SBY mengenai Gaza sangat tepat waktu. Akhir-akhir ini, konflik yang berlangsung di jalur Gaza antara Israel dan Palestina mencuat kembali. Presiden SBY sangat peduli terhadap kekerasan yang terjadi di jalur Gaza. Dalam keterangan persnya sebelum bertolak menuju Kamboja, Presiden SBY menegaskan bahwa apa yang sekarang terjadi di Timur Tengah harus dihentikan dan Indonesia sangat berharap Dewan Keamanan PBB bisa mengambil langkkah tegas dan tepat untuk menghentikan kekerasan yang terus berlangsung dan mencegah terus meluasnya aksi kekerasan
0 komentar:
Posting Komentar