CILACAP, Bisnis Online com- Petani sawah tadah hujan di Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, memanfaatkan musim pancaroba untuk kembali menanam padi. Mereka segera mengolah sawah selepas panen, dan berharap tanaman padi sudah cukup kuat ketika musim kemarau tiba.
Pantauan Kompas, Selasa (24/4/2012), menunjukkan, sejumlah petani lahan tadah hujan di Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, sedang memindahkan benih padi yang telah disemaikan di lahan terpisah. Sebagian lain bahkan sudah melakukan pemupukan untuk tanaman padi mereka, kendati musim tanam kedua belum dimulai.
"Kami sengaja mendahului musim tanam, memanfaatkan hujan yang masih sering turun deras di sini. Sawah saya tidak dialiri irigasi. Siapa tahu saat musim kemarau tiba, padi saya sudah cukup kuat, sehingga perawatan selanjutnya tidak terlalu berat," ujar Muh Zuhori (38), petani tegalan di Desa Ayamputih.
Sawah tadah hujan seluas 2.000 meter persegi yang digarapnya sudah dipanen akhir Februari lalu. Sepanjang bulan Maret, dia mengolah kembali sawah dan mempersiapkan penyemaian benih untuk ditanam. Awal April ini, Zuhori mulai menanam benihnya.
Menurut Zuhori, areal persawahan di sejumlah desa di Kebumen bagian selatan seperti Kecamatan Ambal dan Kecamatan Buluspesantren, sering kekeringan ketika musim kemarau dan kebanjiran saat musim hujan.
Untuk itu, dia bersama petani lainnya berpacu mengolah sawah, agar bisa segera ditanami sehingga ketika musim kemarau tiba, tanaman padinya sudah kuat dan tidak lagi membutuhkan banyak air.
Kabul Purwanto (51), petani Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, mengatakan, saat musim kemarau, sawah tegalan miliknya biasanya digunakan menanam palawija, seperti jagung atau kacang hijau. Namun, karena melihat hujan masih terus mengguyur wilayah di pesisir selatan Jateng tersebut, maka dia pun memanfaatkannya untuk menanam padi lagi.
"Hitung-hitungan saya, kalau musim kemarau tiba pertengahan Mei, padi di sawah saya sudah berumur lebih dari 45 hari, sehingga sudah cukup kuat," ujar Kabul.
Sumber Kompas com.
0 komentar:
Posting Komentar